Di SMP Gilang, setiap siswa diijinkan membawa HP,BB dan
laptop. Bagi yang membawa android keluaran terbaru, atau laptop layar
sentuh..mangga, silahkan.
Ada aturan kapan gadget itu bisa digunakan di kawasan
sekolah. Ada aturan tentang apa yang tidak boleh dilakukan dengan gadget di
kawasan sekolah. Tapi membawa gadget..bawa aja. Gak ada razia yang
mengaharuskan guru memeriksa tas siswa dan menyandera gadget.
Lalu..apa sekolah tutup mata dengan kejahatan internet? Apa
guru-guru malah menganjurkan anak-anak ber-bb atau FB an? Bukannya yang namanya
pornografi seperti wabah yang mengincar anak-anak ABG ini?
Disinilah pendidikan berperan.
Para guru memilih untuk menjadi pendidik, bukan polisi atau
jagal.
Fungsi teknologi di manfaatkan to-the-max. Laptop untuk browsing
di sekolah, group BB, bahkan foto hasil jepretan anak-anak ABG ini gak kalah
kualitas nya dengan foto seorang photographer.
Dewan guru memutuskan untuk menetapkan aturan-aturan baku tanpa perlu memasung kreatifitas anak-anak didiknya. Mereka memilih untuk memberikan kebebasan berbatas dan memberikan pengetahuan cukup untuk anak didiknya.
Dan di datangkan lah para ahli kesekolah itu untuk
memberikan bekal pengetahuan penting. Ada bapak-ibu polisi yang
mempresentasikan bahaya narkoba. Ada ibu psikiater yang menjelaskan tentang ‘gaul’
nya anak muda. Ada guru BP yang diaktifkan dengan program yang lebih terarah.
Pilihan kegiatan extra
kurikuler membuat para murid tidak hanya terpaku pada nilai akademis. Sebut
saja kegiatan robotic yang membawa para siswa sampai ke benua Amerika! Atau
kegiatan olahraga yang menambah pajangan medali dan piala. UKS dan PMR yang
bukan sekedar basa-basi juga menjadi andalan. Dan coba intip kebun dan taman di
sekolah ini. Indah!
Apa pembekalan itu menjamin tidak ada penyalahgunaan?
Ya enggak lah.
Mungkin ada juga yang menggunakan teknologi untuk hal-hal
lain.
Selalu ada 2 sisi berbeda
di setiap keping mata uang.
Dewan guru tidak memilih membangun pagar tinggi yang
menghalangi teknologi masuk ke kehidupan para siswa. Sebagai gantinya, mereka
meng-educate, membekali, dan memberikan kemampuan untuk menggunakan teknologi.
Selanjutnya, pilihan diserahkan pada tiap individu.
0 comments:
Post a Comment