Monday, May 15, 2017

Ikrimah bin Abi Jahal



Ketika perang Yarmuk selesai dengan kemenangan di tangan Muslimin yang melawan Romawi, di suatu tempat di medan perang, Ikrimah tergelatak lemah dengan 70 tikaman di dadanya. Pemuda gagah itu terbaring tak jauh dari pamannya Al-Harits bin Hisyam dan sahabatnya Ayyasy bin Abi Rabi’ah yang juga luka parah.

Al-Harits memanggil meminta minum, namun ketika seseorang mendekatkan kendi air ke mulutnya, di lihatnya Ikrimah, “Berikan air ini pada Ikrimah”. Ketika kendi itu didekatkan pada Ikrimah yang sangat kehausan, Ikrimah melihat Ayyasy dan berkata “Berikan air pada Ayyasy”. Ketika air hampir di berikan pada Ayyasy, beliau telah syahid, pemberi air dengan cepat kembali pada Ikrimah dan Al-Harits, namun keduanya juga telah syahid di jalan Allah.

Siapa dia pemuda itu, Ikrimah? Yang dengan gagah berbaiat untuk berperang di jalan Allah, syahid sebagai syuhada?

Setiap muslimin tau siapa Abu Jahal, Amr bin Hisyam. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam  menjuluki nya “firaun umat ini”. 
Abu Jahal telah melihat kebenaran Islam, tetapi mata hatinya sengaja ia tutup dengan kesombongan. Tidak tenang jika tidak di usiknya umat Islam, menyiksa, mengolok-olok bahkan berniat membunuh nabi Allah, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam

Dan Ikrimah adalah anak nya, ya Ikrimah bin Abi Jahal.

Sejak kecil Ikrimah telah di didik untuk membenci Islam, Ikrimah melihat bagaimana ayahnya bersikap pada kaum Muslimin. Bahkan ayahnya mengatur perang Badar dan Ikrimah ikut berperang bersamanya, melawan umat Islam.
Ikrimah menjadi saksi terbunuhnya Abu Jahal di perang Badar. 
Dan dengan semangat Ikrimah ikut serta di perang Uhud, membunuh para pemanah nabi yang mengakibatkan kekalahan di pihak Muslimin.  Ikrimah juga menjadi salah satu pemimpin ketika mengepung Muslimin di Madinah pada perang Khandaq. Kebencian Ikrimah semakin berkobar karena kekalahan kaum kafir di perang Khandaq.

Tapi akhirnya, pada saat penaklukkan Mekah, Ikrimah terpaksa melarikan diri karena dia termasuk musuh Islam yang di cari dan akan di bunuh.

Istrinya yang bernama Ummu Hakim, masuk Islam dan meminta keamanan untuk suaminya pada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan manusia mulia ini bersabda padanya  “Dia aman”.
Ummu Hakim mencari suaminya, sementara Ikrimah telah berlayar menggunakan kapal. Pelayaran yang sangat buruk, dalam badai yang menyerang, Ikrimah terhenyak ketika tanpa sadar dia berdoa, hatinya terketuk.

Takdir Allah, kapal tersebut harus kembali ke pelabuhan, dan disanalah Ummu Hakim telah menunggunya, meminta Ikrimah untuk kembali ke Mekah dengan keamanan yang telah diberikan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ikrimah mendekati Ummu Hakim, tapi istrinya berkata “Wahai Ikrimah, sesungguhnya aku muslimmah sedangkan engkau musyrik. Allah mengharamkan ku atas mu”. Hati dan pikiran Ikrimah berperang selama perjalanan kembali ke Mekkah.

Di Mekah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda Sesungguhnya Ikrimah bin Abi Jahal akan datang kepadamu dalam keadaan beriman dan berhijrah, maka janganlah kamu mencela ayahnya, karena mencela orang yang sudah mati dapat menyakitkan orang yang masih hidup, walaupun celaan itu tidak sampai kepada orang yang sudah mati.”

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyambutnya, demikian lah manusia mulia itu, tidak menyimpan dendam di hatinya.
Dihadapan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam Ikrimah berkata: “Wahai Rasulullah, aku memohon kepadamu untuk mengampuniku atas setiap permusuhanku terhadapmu, setiap jejak langkahku, setiap kesempatan aku bertemu denganmu, dan setiap perkataan yang aku ucapkan dihadapanmu atau tidak dihadapanmu.”

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa untuk Ikrimah  Ya Allah ampunilah setiap permusuhan yang dilakukannya terhadapku, setiap jejak langkahnya yang ia inginkan untuk memadamkan cahaya-Mu. Ampunilah perkataan yang diucapkan guna merendahkan martabatku, baik ketika dia berada di hadapanku maupun tidak dihadapanku.”
Ikrimah berkata: “Wahai Rasulullah, tidaklah aku mengeluarkan satu hartapun yang telah aku gunakan untuk memusuimu, kecuali aku juga akan menginfakkan harta yang sama di jalan Allah

Hati ini tersentuh membaca kisah Ikrimah bin Abi Jahal. Perjuangan nya menebus kesalahan, ucapan dan doa nya, serta mushab yang selalu dia bawa “Kitab Tuhanku! Kitab Tuhanku!” Tak henti-hentinya Ikrimah bersyukur pada Allah karena ia tidah terbunuh pada perang Badar.
Dan diakhir hidupnya, Allah mematikannya sebagai syuhada..
Semoga kita bisa mengambil hikmah dari Ikrimah bin Abi Jahal.

0 comments: