Monday, November 01, 2004

Puasa..

Umur anak ku yang terbesar 5 tahun 3 bulan , tetapi sudah bisa membangunkan ayah nya untuk sholat subuh, mengingatkan bundanya untuk sabar, dan menjadi contoh untuk adiknya menjalankan puasa.

Masih kecil memang, tetapi sudah belajar menjalankan puasa. ‘Mas puasa karena Alloh’, subhannalloh..entah dia mengerti atau tidak arti perkataannya.
‘Maksud mas..walaupun ayah dan bunda gk ngeliat, mas tetap puasa, gk makan dan gk minum, itu kan karena Alloh namanya’.

Suatu pagi, mas menangis terisak-isak sedih sekali..air mata yang mengaliar disekanya dengan lengan baju. Bunda..hari ini mas puasa, tapi barusan mas minum air segelas..jelasnya di antara isak tangis.
Mas, itu namanya rejeki..alhamdulilah. Raut wajahnya bertambah bingung..
Itu artinya, mas dikasih rejeki ‘lupa’ oleh Alloh..orang yang makan minum ketika berpuasa karena lupa, gak batal. Justru karena mas udah minum sekarang jadi gk haus lagi kan?
Senyum kembali terlihat di wajahnya.

Pernah aku pulang sebentar pada saat jam makan siang kantor. Kudapati si Mas terbaring lemah ‘Mas mau menang hari ini bunda, jangan suruh mas buka puasa ya’.
Maafkan bunda Mas..bunda gk tega melihat mas begitu lemahnya..ya Alloh ampunkan aku karena saat itu memberikan obat flu untuk anak ku.

Si kecil juga jadi rutin berpuasa..dia selalu ingin seperti mas nya. Dedek masih bayi, jadi puasanya ½ hari saja, itu ucapannya saat berbuka setelah djuhur. Tidak pernah sehari pun lepas darinya, si bayi 3 ½ tahun ku sudah rutin perpuasa.
Hari minggu ini menjadi hari yang tidak terlupakan, bayi kecil ku bisa menahan lapar dan haus nya sehari penuh.

Saat berbuka di masjid, ku lihat mas menyatukan kedua tangannya, membaca doa berbuka dengan nyaring, setelah itu tertunduk dan terdiam.
Ayo mas cepetan berbuka..sebentar lagi kita sholat maghrib lho..
Anak ku tersenyum, Mas baru doain ayah dan bunda, kan kata bunda doa orang yang berbuka itu di kabulkan Alloh.
Menetes lagi air mata bunda.

Ya Alloh..kurasakan ramadhan sangat indah, karena karunia mu ya rabb
Bimbinglah anak-anak ku, kuatkan mereka agar selalu berada di jalan Mu.
Berikanlah kepada mereka pengetahuan agar tidak tersesat..
Jadikanlah mereka hamba-hambamu yang beruntung

Anak-anak ku, terima kasih telah menjadi anak-anak bunda. Bunda akan terus berbuat banyak kesalahan, akan terus menyakiti hati kalian..bunda tidak akan pernah menjadi bunda yang sempurna..bantu bunda, ingatkan bunda..

Batam – 31 October 2004 (Asrita bunda mas dan dedek)

Related Posts:

  • You Make My World So Colorfull - DSDaniel Sahuleka...penyanyi sentimental asal Semarang Membawa ingatan ke jaman dulu... Dimana konsekwensi segala tindakan sama sekali tidak terpikirkan :) Ketika pilihan dipilih hanya karena keinginan sesaat Saat waktu … Read More
  • Dealing With ABG Punya anak ABG tuh gk gampang, apalagi di kondisi gk ideal. Kondisi yang ideal (menurut ku) ada orang tua lengkap (ayah-ibu) yang se-ide, saling mendukung, dengan tiada masalah financial, bertempat tinggal di lingkungan yan… Read More
  • Take It for Granted “Where were these peoples when he’s a live?” Begitu pertanyaan yang dilontarkan salah satu bodyguard Michael Jackson pada salah satu wawancara televisi pasca meninggalnya sang bintang. Fans yang berjubel, menangis di depa… Read More
  • Winners take allBarack Obama made history, he was elected as first black president and the 44th president of the United States.For the first time he won over Hillary, I keept track on him. I listened to his concession speech. Sometimes his d… Read More
  • Turut Berduka Cita…ingat, pilih saya!Gw punya banyak kebiasaan buruk yang susah dikendalikan, salah satunya saat ngelayat.Gak tau gimana, gw bisa sedih gk jelas kalo ada teman, kerabat, anak nya teman, tetangga yang meninggal.Gw bilsa nangis di tempat!Gk banget … Read More

0 comments: