Beberapa hari yang lalu, seorang teman melalui BBM
mengatakan “kalo semua orang islam kaya lo,bahaya juga ya”.
Menurut temen ini, gw adalah bahaya untuk islam.
Wow!
Hal ini karena gw mengatakan lebih cenderung milih Jokowi.
Gw jg mengutip hadist bahwa akan ada suatu masa dimana islam
akan seperti buih di laut.
Teman gw menilai kalau pergaulan gw bukan orang-orang sholeh
dan menganjurkan agar lebih banyak-banyak
bergaul dengan orang sholeh.
Anjuran yang menyejukkan, andai saja tidak di dasari oleh
kecenderungan pilihan politik.
..apakah dengan memilih JKW-JK kadar
keimanan gw ‘terganggu’?
Bukankah iman adalah rasa, tak bertempat di nalar.Iman menghuni jiwa.Iman adalah keyakinan yang menggerakan. Yang mendatangkan ketenangan dalam kepercayaan.Cahaya dalam hati yang mampu merasakan Nya, lalu melahirkan amal nyata?
Masih menurut teman gw ini, dengan keberpihakan gw, sama aja gw merusak
aqidah karena memilih partai yang pentolan-pentolannya aktif merusak aqidah islam.
Andai saja teman gw ini mau sedikit mendengarkan..gw ingin menawarkan
perspektif yang mungkin berbeda dengan apa yang dia yakini.
Allah SWT menuliskan bahwa kita diciptakan berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku untuk saling kenal.
Ini saatnya untuk kita maju sebagai sebuah kelompok-kelompok manusia.
Kelompok manusia yang maju bersama, bertahan hidup, tanpa ada agresi antar kelompok, dan mengedepankan kerjasama.
Bukankan saat ini batas-batas seakan hilang dengan mudahnya informasi?
Tetapi, keyakinan kita terhadap keesaan-Nya, tidak akan terhapus
dengan apapun yang di tawarkan dunia.
Ini saat nya untuk kita, sebagai salah satu kelompok, lebih percaya
pada diri kita sendiri,berperan di dalam kelompok kita untuk menyempurnakan
akhlak. Lebih yakin akan keyakinan kita dan menjadikan kita sebagai individu
dan kelompok sebagai rahman lil alamin.
Gw memang mesti banyak bergaul dengan orang-orang sholeh.