Friday, September 09, 2005

Apa sih rahasianya?

Saya tidak begitu tertarik sampai mau menanyakan 'Apa sih rahasianya?' kepada pasangan yang sudah menikah sekian puluh tahun. Menurut saya, prestasi terikat dalam lembaga sakral perkawinan selama puluhan tahun bukan sesuatu yang istimewa.
Dari pengamatan saya yang intensif terhadap beberapa pasangan (yang kadang-kadang tidak sadar kalau saya amati) tidak semuanya 'berbahagia' dengan ikatan perkawinan mereka.

Wanita bekerja, punya 3 anak, sudah menikah sekitar 12 tahun. Sudah 5 tahun suaminya tidak bekerja dan tidak ada usaha untuk bekerja. Istrinya yang harus bertanggung jawab untuk menafkahi keluarga. Mestinya sih di jaman sekarang sudah bukan sesuatu yang tabu jika istri menjadi tulang punggung keluarga, my point is not that. Temen ku ini 'dibebani' dengan prilaku suaminya yang boros, yang benar2 tidak mau membantu urusan domestik, yang tanpa malu-malu minta uang rokok dan pulsa dan uang jajan ke istrinya. Mereka sudah menikah 12 tahun lho..untuk berpisah temen ku ini kuatir gk tau deh alasan utamanya apa. Teman ku lebih memilih tetap berstatus ISTRI.

Kasus lain lagi pasangan yang sudah menikah 35 tahun. Sudah kaken niken donk. Dari pernikahan ini mereka di anugrahi anak-anak dan cucu-cucu. Ketika berbicara terbuka dengan si nenek, terungkap betapa inginnya ia pulang ke kampung dan tinggal sendiri tanpa sang kakek.
Setelah sekian tahun menikah, ternyata si nenek merasa bahwa kakek perlahan-lahan 'membunuhnya'. Sebelum menikah, nenek adalah wanita karir yang cukup sukses. Berhenti kerja adalah kemauan kakek dengan alasan nenek harus pay full attention untuk anak-anak. Selama menikah kakek melarang keras nenek untuk melakukan hal-hal yang sangat ia sukai seperti melukis, menulis dan berhubungan dengan dunia di luar rumah.
Sang nenek sudah jenuh dengan semua ini. Nenek berfikir, toh sekarang anak-anak sudah tidak membutuhkannya lagi..makanya nenek pengen pulang kampung dan tinggal sendiri disana bersama adik-adik nya.

Kalo wanita-wanita yang pasrah di madu, itu sih banyak di lingkungan rumah saya.
Alasan tidak bercerai bisa beragam, mulai dari alasan ekonomi karena wanita nya gk punya income tetap, atau alasan menjadi janda adalah aib, sampai ke alasan 'enak aja cere..waktu susah ama guwe kok udah seneng mo sama wanita laen'.
Akibatnya, mereka memilih tidak berpisah..bahagia atau tidak itu gk termasuk prioritas.
Mo suaminya cuek, gk sayang, marah-marah terus..selama uang bulanan tetap lancar, anak2 bisa sekolah, mereka 'rela berkorban perasaan'.

Makanya aku gk begitu tertarik untuk tau rahasia dari mereka yang udah menikah puluhan tahun.

Yang bikin aku curious tuh justru beberapa pasangan yang let's say dah menikah lebih dari 5 tahun..tetapi masih memandang mesra ke pasangannya, menggandeng tanggannya, membawakan makanan kesukaannya, merindukannya, memikirkannya setiap waktu.
Seorang teman pernah berkata 'i always feel chill inside when he looks me in the eyes' padahal mreka dah punya 3 anak! Nah..pasangan yang begini yang gk rugi ditanyain 'apa sih rahasianya'

4 comments:

Anonymous said...

nice post

Anonymous said...

sometimes people mambayangkan seandainya "hidup" sama si A or si B or si C...pasti kebayang gimana nikmatnya hidup...
....(bla)
....(bla)
....(bla)
....(bla)
gw pernah dinasehatin bokap, katanya kalau "yang indah-indah" itu adanya cuma di imaji aja....
Well, I found it's true.

asrita said...

kalo kata gw mah yang indah-indah itu tergantung sudut pandang.
kaya lagi di istana kaca di dufan gitu lho..posisi menentukan pantulan gambar.

yang ada mah, semakin lama pasangan terikat dalam 1 ikatan perkawinan,
ada yang semakin sulit untuk bergerak dan merubah 'posisi'

hidup nasib-nasib an jg ya..
kalo lo cakep, pinter, kaya, gk menjamin lo bahagia kan.
enjoy aja.

btw, ini sapa ya?

Anonymous said...

mau tahu aja....

bahagia buat gue, kalo keberadaan kita bisa buat orang lain bahagia, terutama bisa bahagia-in orang2 yg paling deket sama kita. Ini prinsip gue dari dulu....