• Travel the world

    If we ask HIM, God will answer...just be patient

  • Having fun while do the travelling

    It doesnt matter how many places I've visit or how many pictures I've taken, as long as my boys here with me

  • Explore my country

    Bring along your roler blade, and have fun

  • Precious moment

    This boy show me how importand I am

Tuesday, July 24, 2007

Ngerjain PR bareng Boogie


Critanya..ada kerjaan sekolah yang belon selesai..jadi si adek Boogie mesti ngerjain di rumah. Di sekolah nya Boogie sih gk ada PR 'beneran'.

Bunda nyiapin meja kecil ama kursi punya Boogie
Bunda bukain buku pas di halaman yang mesti di kerjain
Bunda nyiapin pensil, penghapus, ama kotak pensil nya skalian

Boogie duduk di kursi, megang pensil, goyang-goyangin kaki di bawah meja
Boogie ngeliat ke bunda..
"Bunda, peluk dulu boleh?"
"ofkos donk dek..sini"
peluk-peluk sekitar 2 menitan
Boogie duduk lagi di kursi
Mas nya asik nulis-nulis di meja belajar 'beneran'..lagi serius kayanya sih.

Boogie pegang pensil
Nulis satu huruf..goyang-goyang kaki..trus ngajak bunda ngobrol

Gitttuuuuu terus..tiap nulis maksimal satu kata, minimal 1 huruf..ada jeda!
ya ngobrol, ya minta minum, minta susu, pengen pipis, minta di garukin belakang..dorong-dorong meja, nyanyi-nyanyi sendiri..senyum-senyum ke bunda..

"Adek, besok kita ke TK Nabilah aja ya?"
"Kenapa Bun?"
"Kaya nya adek belon siap jadi anak SD..nulis dikit aja dari tadi gk selesai"
"Ah bundaaa...banyak nih PL nya..bunda kan udah gede, jadi bilang nya dikit".

Dan kejadian di atas berulang lagi..nulis dikit..goyang-goyang kaki..nyanyi-nyanyi..minta peluk..crita-crita..

Waktu dah masuk jam tidur..
'Bunda, belum selesai..dikiiiiitt lagi. Bunda aja yang ngerjain ya'

Walaah...
Kalo aja ada TK C ....

Sunday, July 22, 2007

Menghargai Pemberian

Ini kejadian kemaren, di acaranya Gilang. Di tradisi kita, biasanya para undangan memberikan hadiah untuk anak yang di sunat. Yang bikin aku terharu, ada kerabat yang kedatangannya saja sudah menjadi hadiah buwat keluarga kami, tetapi memaksakan memberi hadiah dalam bentuk uang untuk Gilang.
Kerabat ku ini bukan orang yang berada. Untuk sampai ke rumah ku saja 'usahanya' mesti maksimal (naik kendaraan laut, naik taksi ompreng, dan jalan kaki dari depan kompleks ke rumah).
Pemberiannya yang di lipat kecil-kecil, terdiri dari pecahan rupiah, bikin mataku panas.


Keesokan harinya, ketika Gilang menghitung 'kadonya', kami sempat membahas pemberian yang sangat berharga ini..diberikan dengan perjuangan..hadiah tak terhingga.

Hanya selang beberapa hari, aku mendengar curhat teman yang mencela habis-habisan hadiah ulang tahun yang didapat dari temannya. Masa orang sekaya itu cuman ngasih ini sih! Waktu dia ulang tahun..aku ngasih itu..tau kan lo harganya..eeee pas ulang tahun gua cuman di kasih ini!!! Aku yang kepikiran mo ngasih ucapan selamat ulang tahun, jadi mengurungkan niat..sudahlah, biar kudoakan saja di dalam hati.

Malam ini jadi kepikiran lagi..
Seberapa sering ya aku tidak menghargai pemberian orang lain..

Sepertinya terlalu sering.
Apalagi waktu perasaan 'jumawa' yang muncul..
Pemberian orang lain jadi tak berharga..

Padahal kalau mau melihat lebih dekat, mungkin yang aku anggap biasa-biasa itu sebenarnya sangat berarti buwat yang ngasih.

Monday, July 02, 2007

Negosiasi

Indah bener ya kalo setiap kita di anugrahi keahlian negosiasi. Dalam negosiasi..ada hal penting yang harus di ingat which is sometimes you can not get all that you want. Ya iyalah..kalo bisa dapet semua mah gk masuk dalam area ber-negosiasi :)

Disini di butuhkan paling kurang 3 keahlian..yang pertama keahlian untuk menyampaikan maksud, tujuan dan isi hati kepada pihak lain, yang kedua..keahlian untuk mendengar maksud yang tersirat dan terusurat dari pihak lain, yang ketiga yang gk kalah penting nya adalah keahlian untuk berbesar hati..remember: sometimes you can not get all that u want :)

Baru-baru ini keluarga kecil ku melakukan negosiasi penting :)
Gilang siap untuk di sunat.
Menurut tradisi yang di wariskan dari gk tau sapa..anak yang di sunat boleh make a wish.
So...
Mas Gilang & team(baca: dek Boogie) memikirkan dan menimbang-nimbang..apa ya 'wish' yang worth buwat anak sunat..
Akhirnya Mas Gilang (dan dek Boogie tentunya) sepakat untuk membuka forum 'tatap-muka'

Dimulai dengan preambule
'Bun, sakit gk di sunat itu?'
'Gk tau mas, bunda gk pernah di sunat sih..tanya ayah aja'
'Kaya di gigit semut kok mas..sakit nya pas di suntik..waktu di jahit sih enggak', kata ayah.
'Sunat itu di-apain sih?'
'Sunat itu ngebuang kulit yang nutupin titit, biar kuman-kuman gk ngumpul di kulit itu..Coba bunda liat titit mas..nah, ini yang di buang..dikit aja, kira2 1 sampe 2 senti. Pak mantri bakal motong kulit ini, biar gk sakit di bius dulu..setelah di potong, biar cepat sembuh harus dirapihin..caranya di jahit'
'ugghhhh.....'
'Kan udah di bius mas..kaya cabut gigi deh..kalo udah di bius kan gk terasa sakit..'
'Gk sakit sih bun..tapi kan takut'.
'Makanya..cuman yang udah gede aja yang siap di sunat..karena kalo udah gede kan dah belajar mengatasi rasa takut'

Setelah melengkapi dengan alasan sunat dalam islam dan tentu aja pesan-pesan sponsor..masuk ke phase inti negosiasi
'Kalo sunat boleh minta sesuatu ya?'
'Boleh, mo minta apa?'
'Banyak sih..tapi terserah mo ngasih yang mana'
'Banyak itu apa?'
'Ehm..mas pengen nya PSP, ato handpon NGage itu bun, ato PS'
'Satu aja donk..'
si adek toel2 mas nya
'PS deh bun..'
'PS3 bun', ini suara si adek
Bunda berhasil tidak pingsan..cuman rada pucet dikit
'Mas, PS3 mahal..'
'Iya bun, 6.4 juta..mas udah liat harganya'
'Mahalan itu dari laptop bunda..'
'Ya udah bun, laptop aja'..skali lagi ini suara si adek!
Negosiasi masih berlangsung selama beberapa saat..disambung lagi besok nya..dan besoknya..hehehhe..alloottt bo!

Tapi at the end..semua pihak bahagia..tidak ada yang 'terpaksa' menerima hasil negosiasi..
Daaan....kami berdebar-debar menunggu hari Kamis nanti..hari mas Gilang di sunat :)







Sunday, July 01, 2007

Huruf Itu...


Pada suatu masa, ada seorang anak laki-laki kecil yang tidak bisa menyebut huruf 'R'. Setelah semua teman-teman, bahkan sepupunya yang baru berumur 2.5 tahun dengan lancar menyebutkan 'huruf itu' si anak kecil ini selalu menjadi bahan ledekan. Ditambah badannya yang mungil, plus suaranya yang imut seperti suara anak-anak yang masih sangat kecil, lengkap sudah 'penderitaan' anak laki-laki ini. Semua teman di sekolah memanggilnya dengan tambahan 'dek' di depan namanya. Anak-anak yang baru masuk pun memanggilnya 'dek'.

'Gk papa, om dulu juga baru bisa menyebutkan huruf itu sesaat sebelum SD', begitu bunyi dukungan yang di berikan om-nya.

Tapi ketika sesaat sebelum SD itu datang, dan anak laki-laki ini masih tidak bisa menyebut huruf itu..dia mulai terlihat resah dan terganggu.

'Bunda, bagaimana jika sampai besar nanti aku tidak bisa menyebut huruf itu?'
'Jangan kuatir, bunda kenal banyak orang yang tidak bisa menyebut huruf itu sampai mereka besar. Bunda juga tau beberapa bahasa yang sama sekali tidak menyebut huruf itu'

Sampai suatu hari..si anak laki-laki kecil ini pulang dengan pemberitahuan penting!
'Bunda, aku terpilih menjadi MC di acara perpisahan TK', ucapnya dengan nada gembira.

'Bu guru, bukankah anak saya tidak bisa mengucapkan huruf itu? Kenapa bu guru memilih dia untuk jadi MC?', tanya bunda ketika bertemu bu guru.
'Dari beberapa kandidat anak ibu yang kami pilih, dan kami yakin dengan pilihan kami, ibu jangan kuatir..biarkan dia berbicara seperti biasa, tidak usah terlalu di ingatkan akan kekurangannya'

Ketika acara perpisahan itu dilaksanakan di sebuah gedung, di depan audience..anak laki-laki itu melaksanakan tugasnya sebagai MC. Suara bayi nya dan penyebutan huruf itu yang tidak sempurna..tidak menjadikan anak itu malu.

Di pojok ruangan, bunda nya hanya bisa menatap dengan mata berkaca-kaca..melihat anak kecil nya menerima kekurangannya dan menjadikannya sebagai sesuatu yang 'biasa'.