Ketika perang Yarmuk
selesai dengan kemenangan di tangan Muslimin yang melawan Romawi, di suatu
tempat di medan perang, Ikrimah tergelatak lemah dengan 70 tikaman di dadanya.
Pemuda gagah itu terbaring tak jauh dari pamannya Al-Harits bin Hisyam dan
sahabatnya Ayyasy bin Abi Rabi’ah yang juga luka parah.
Al-Harits memanggil
meminta minum, namun ketika seseorang mendekatkan kendi air ke mulutnya, di
lihatnya Ikrimah, “Berikan air ini pada Ikrimah”. Ketika kendi itu didekatkan
pada Ikrimah yang sangat kehausan, Ikrimah melihat Ayyasy dan berkata “Berikan
air pada Ayyasy”. Ketika air hampir di berikan pada Ayyasy, beliau telah
syahid, pemberi air dengan cepat kembali pada Ikrimah dan Al-Harits, namun
keduanya juga telah syahid di jalan Allah.
Siapa dia pemuda itu,
Ikrimah? Yang dengan gagah berbaiat untuk berperang di jalan Allah, syahid
sebagai syuhada?
Setiap muslimin tau siapa Abu
Jahal, Amr bin Hisyam. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjuluki nya “firaun umat ini”.
Abu Jahal telah
melihat kebenaran Islam, tetapi mata hatinya sengaja ia tutup dengan
kesombongan. Tidak tenang jika tidak di usiknya umat Islam, menyiksa,
mengolok-olok bahkan berniat membunuh nabi Allah, Muhammad Shallallahu
‘alaihi wa sallam
Dan Ikrimah adalah anak
nya, ya Ikrimah bin Abi Jahal.
Sejak kecil Ikrimah telah
di didik untuk membenci Islam, Ikrimah melihat bagaimana ayahnya bersikap pada
kaum Muslimin. Bahkan ayahnya mengatur perang Badar dan Ikrimah ikut berperang
bersamanya, melawan umat Islam.
Ikrimah menjadi saksi
terbunuhnya Abu Jahal di perang Badar.
Dan dengan semangat Ikrimah ikut serta
di perang Uhud, membunuh para pemanah nabi yang mengakibatkan kekalahan di
pihak Muslimin. Ikrimah juga menjadi
salah satu pemimpin ketika mengepung Muslimin di Madinah pada perang Khandaq.
Kebencian Ikrimah semakin berkobar karena kekalahan kaum kafir di perang
Khandaq.
Tapi akhirnya, pada saat
penaklukkan Mekah, Ikrimah terpaksa melarikan diri karena dia termasuk musuh Islam
yang di cari dan akan di bunuh.
Istrinya yang bernama
Ummu Hakim, masuk Islam dan meminta keamanan untuk suaminya pada Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam. Dan manusia mulia ini
bersabda padanya “Dia aman”.
Ummu Hakim mencari
suaminya, sementara Ikrimah telah berlayar menggunakan kapal. Pelayaran yang
sangat buruk, dalam badai yang menyerang, Ikrimah terhenyak ketika tanpa sadar dia
berdoa, hatinya terketuk.
Takdir Allah, kapal
tersebut harus kembali ke pelabuhan, dan disanalah Ummu Hakim telah
menunggunya, meminta Ikrimah untuk kembali ke Mekah dengan keamanan yang telah
diberikan Rasulullah
Shallallahu
‘alaihi wa sallam.
Ikrimah mendekati Ummu
Hakim, tapi istrinya berkata “Wahai Ikrimah, sesungguhnya aku muslimmah
sedangkan engkau musyrik. Allah mengharamkan ku atas mu”. Hati dan pikiran
Ikrimah berperang selama perjalanan kembali ke Mekkah.
Di Mekah, Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda “Sesungguhnya Ikrimah bin Abi Jahal akan datang
kepadamu dalam keadaan beriman dan berhijrah, maka janganlah kamu mencela
ayahnya, karena mencela orang yang sudah mati dapat menyakitkan orang yang
masih hidup, walaupun celaan itu tidak sampai kepada orang yang sudah mati.”
Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam menyambutnya, demikian
lah manusia mulia itu, tidak menyimpan dendam di hatinya.
Dihadapan Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam Ikrimah berkata: “Wahai Rasulullah, aku memohon kepadamu untuk mengampuniku
atas setiap permusuhanku terhadapmu, setiap jejak langkahku, setiap kesempatan
aku bertemu denganmu, dan setiap perkataan yang aku ucapkan dihadapanmu atau tidak
dihadapanmu.”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa untuk Ikrimah “ Ya
Allah ampunilah setiap permusuhan yang dilakukannya terhadapku, setiap jejak
langkahnya yang ia inginkan untuk memadamkan cahaya-Mu. Ampunilah perkataan
yang diucapkan guna merendahkan martabatku, baik ketika dia berada di hadapanku
maupun tidak dihadapanku.”
Ikrimah berkata: “Wahai Rasulullah,
tidaklah aku mengeluarkan satu hartapun yang telah aku gunakan untuk memusuimu,
kecuali aku juga akan menginfakkan harta yang sama di jalan Allah
Hati ini tersentuh membaca
kisah Ikrimah bin Abi Jahal. Perjuangan nya menebus kesalahan, ucapan dan doa
nya, serta mushab yang selalu dia bawa “Kitab Tuhanku! Kitab Tuhanku!” Tak
henti-hentinya Ikrimah bersyukur pada Allah karena ia tidah terbunuh pada
perang Badar.
Dan diakhir hidupnya, Allah mematikannya
sebagai syuhada..
Semoga kita bisa mengambil
hikmah dari Ikrimah bin Abi Jahal.