Wednesday, August 06, 2008

Selamat Jalan Ruri..

written by ncc-admin http://www.ncc-indonesia.com

Moekti Ichtiarini, Ruri Hujiansyah atau Ruri.
Demikian jawab Ruri tiap kali menjelaskan kebingungan teman atas namanya.
Teman-teman dekatnya lebih mengenal sebagai Ruri. Di milis NCC gelarnya bertambah sebagai ibu admin NCC (nccadmin@gmail.com) yang menangani semua urusan kursus atau si ratu Klappertaart.

Di tangan bu admin inilah semua persoalan peserta kursus dibereskan.
DI NCC, Ruri termasuk member yang bergabung pada saat awal berdirinya milis, dan akfif si kegiatan yang diselenggarakan NCC.
Pada foto yang dibuat oleh fotografer Kompas pada acara HMFF 2005, yang menghiasi halaman depan web milis, nampak gambar Ruri sedang tertawa bersama member lainnya.
Keceriaan seperti itulah yang ditunjukkan Ruri dalam keseharian.
Ruri sangat pintar menyembunyikan kepedihan atau kesakitan yang dideritanya. Ketika musibah menderanya dan teman-temannya bersimpati, justru ketegaran yang ia tunjukkan. Betapa hebatnya Ruri, dalam hati kami berkata.

Pada saat dilakukan shooting di rumahnya untuk acara liputan NCC dalam program direct broadcast Global TV (Maret 2007), Ruri ikut sibuk dan tidak menampakkan tanda-tanda sakit. Padahal, kami moderator mengetahui Ruri sedang berlomba dengan waktu. Antara kegembiraan dan kesedihan kami rasakan. Gembira, karena sebentar lagi kami akan mempunyai satu keponakan lagi, adiknya Abit. Sedih, karena waktu nampaknya semakin berkuasa atas kesehatan Ruri.

Ruri adalah contoh kebesaran cinta seorang ibu. Apapun akan dilakukan demi sang buah hati. Pada saat HMFF 2008 di bulan Februari 2008, walaupun masih ceria, Ruri tidak lagi selincah tahun sebelumnya. Dalam keadaan tidak sepenuhnya sehat, ia datang dalam acara HMFF dan masih menyempatkan untuk membantu menerima tamu.
Demikian juga dalam acara Kopdar Bandung. Ia tetap menyempatkan diri untuk ikut hadir. Acara Rekor MURI II yang berlangsung di bulan Juni 2008 adalah acara resmi NCC terakhir yang dikunjungi Ruri.

Saya sendiri tidak mengira akan menemuinya, karena menyadari kesehatannya yang semakin memburuk. Akan tetapi, itulah Ruri. Dia tidak mau menampakkan bahwa dia sedang mengalami masalah kesehatan. Saya sempat bersalaman sebentar ketika menemuinya di meja registrasi.

Tidak lama setelah acara ini, Ruri semakin sering masuk ke rumahsakit. Pertengahan Juli, saya masih sempat menengok di rumah sakit. Sempat dapat kabar membahagiakan, Ruri sudah dipindahkan dari ruang ICU. Alhamdulillah. Semoga ini adalah jalan menuju kesembuhan, pikir saya.

Tiba-tiba tadi malam selepas Maghrib, mas Alfi, suami Ruri, menelpon. Mengabarkan kepergian Ruri menghadap sang Pencipta. Tuhan Maha Mengetahui apa yang terbaik buat kita semua.Selamat jalan Ruri. Beristirahatlah dengan tenang di sisiNya.Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun.

0 comments: