• Travel the world

    If we ask HIM, God will answer...just be patient

  • Having fun while do the travelling

    It doesnt matter how many places I've visit or how many pictures I've taken, as long as my boys here with me

  • Explore my country

    Bring along your roler blade, and have fun

  • Precious moment

    This boy show me how importand I am

Friday, April 19, 2013

SAMSON, Cinta Tak Bersyarat

Namanya Samson
Tentu saja itu hanya julukan. Aku tidak pernah tau siapa nama aslinya. Yang ku tau, para orang tua melarang anak-anak bergaul dengan Samson. Wajar saja, Samson terkenal sebagai anak nakal.

Perkenalanku -kalau memang itu bisa di katakan perkenalan – unik dan khas anak-anak. Sebagai anak yang baru pindah dari pedalaman Kalimantan, tinggal di perkampungan nelayan di tepi pantai melahirkan sensasi dan tantangan tersendiri.

Seorang anak laki-laki berkulit hitam legam dan tinggi di atas rata-rata, suatu hari melemparkan cacing gendut ke arah kami. Teman-teman ku otomatis berlari menjauh sambil berteriak-teriak. Di tempat ku berasal, ular segede kaki orang dewasa sudah jamak. Cacing segede itu sama sekali gk nakutin.

Dengan sok pede, aku memegang cacing laut yang menggeliat-geliat dan mengembalikannya pada si pelempar. “Mancing yuk, pake umpan ini”

Mungkin terpesona oleh keramahan ku terhadap si cacing, atau ajakan ku untuk memancing, si anak hitam keriting itu sesumbar kalau dia punya spot memancing paling top di Tanjung. Tempat yang berhantu!

Begitulah semua di mulai.

Kami sering memancing bersama, mencari buah bakau untuk katapel, atau mencari cancing umpan memancing yang hidup di lumpur di tepi pantai.

Lalu, suatu hari aku melihat orang-orang kampung mendatangi rumah Samson. Setahu ku Samson hanya tinggal dengan ibu dan nenek nya yang sudah renta.

Ibunya di kata-katai oleh penduduk kampung sebagai “perempuan tidak benar”

Ibunya berteriak-teriak membela diri, di timpali dengan dampratan orang kampung, tangisan neneknya, dan Samson terjepit di tengah-tengah.

Aku melihat Samson lari keluar rumahnya.

Dia lari dengan kecepatan angin.

Tidak mungkin terkejar oleh ku jika aku tidak tau kemana arah nya.

Aku mampir ke rumah untuk mengambil kail dan persediaan umpan ku. Lalu mencari nya,melalui hutan bakau untuk ke tanjung paling ujung, tempat kami biasa memancing.

Dia ada di sana.

Menangis seperti gila.

Belum pernah ku lihat orang menangis seperti itu sebelumnya. Seperti ada sesuatu yang berharga dirampas paksa darinya.

Aku duduk agak jauh, sambil memancing.

Berjam-jam, akhirnya tangisnya mereda.

Kulihat hasil pancingan ku, cukup banyak. Rupanya tangisan Samson bisa mendatangkan keingin tahuan banyak ikan untuk datang menonton sambil ngerumpiin Samson, yang akhirnya ikan-ikan itu berakhir di mata pancing ku. Lesson learnt, jangan pernah menjadikan kesedihan seseorang sebagai bahan rumpian kalo gk mau berakhir menjadi ikan goreng garing!!

Tadinya, aku kasihan padanya.

Karena dosa ibunya, dia harus menanggung malu.

Tapi yang keluar dari mulutnya setelah itu, membuatku tak bisa tidur malam nya.

Dengan terpatah-patah Samson menceritakan ibunya.

Mereka hanya bertiga. Neneknya yang sudah sangat tua, ibunya dan dia.

Ibunya melakukan apa saja agar mereka bisa makan, agar Samson bisa sekolah dan agar pondok reot tempat mereka tinggal tidak terlalu bocor.

Ibunya sangat sayang padanya dan nenek.

Memberikan jatah nasinya untuk Samson yang selalu kelaparan, memberinya sekeping uang untuk jajan es serut dan membelikannya sepatu Shanghai untuk sekolah. Walaupun itu artinya harus bekerja sebagai waiters di salah satu night club.

Dia sering mendengar ibunya menjadi bahan olok-olok laki-laki dewasa di kedai kopi, gunjingan ibu-ibu di kampung, juga ejekan anak2.

Ternyata Samson bukan menangis karena malu pada orang-orang kampung.

Dia sedih karena tidak bisa membela ibunya.

Hatinya luka karena hinaan orang-orang pada ibu yang di kasihinya.

Dan untuk seorang Samson, dia hancur melihat air mata mengalir dari mata wanita yang dia cintai dengan sepenuh jiwa .. Ibunya.

Di usia ku yang masih sangat belia, aku di paparkan pada cinta tulus seorang anak. Pada kesungguhannya untuk tetap mencintai ibunya, tampa pamrih. Pada janjinya untuk membesar dengan cepat agar ibunya tidak perlu bekerja lagi.

Tidak lama setelah kejadian itu, keluarga ku pindah dari kampung itu. Kudengar keluarganya juga pindah dari sana.

Aku tak pernah lagi mendengar tentang Samson.

Perasaan tulus yang dia bagi padaku hari itu menemaniku..sampai hari ini.

Monday, April 15, 2013

It Makes You Human

Teman ku bercerita tentang ayah dan ibunya. Buat ku, ayah-ibunya adalah contoh sempurna dari orang-orang yang bertanggung jawab atas hidup mereka. Dimataku, si ayah adalah pria sejati yang begitu mencintai keluarga nya dengan cara-cara sederhana. Dan si ibu adalah istri yang memilih untuk menjadi pendamping tanpa embel2 gelar lain. Mereka hidup dalam kesederhanaan. Bukan karena uang..well, dengan jabatannya sebagai orang pertama di salah satu institusi militer Indonesia, mestinya tidak ada masalah dengan itu.

Lalu..cerita itu..

Bagaimana si ayah telah melakukan kesalahan yang hampir menghancurkan keluarga. Lalu si Ibu yang dengan tekun bermunajat pada sang Khalik. Dengan kekuatannya sebagai wanita, si Ibu meredam semua derita, menjadi penawar segala duka. Menyimpan tangis hanya untuk dirinya. Dan menceritakan segala pedih hanya pada Nya.

Ketika Ibu hampir menyerah, Alloh mengabulkan semua doa-doanya.

Sang ayah dengan kesatria mengakui khilaf nya, meminta maaf, bertobat dengan sebenar-benar tobat. Dia tidak mengucapkan janji, tapi yang dia lakukan kemudian menunjukkan betapa besar keinginannya untuk diberikan kesempatan. Si perwira tinggi militer itu memohon..

Rahasia keluarga yang di ceritakan padaku, terima kasih teman, membuat ku semakin yakin..bahwa..sekuat apapun, sehebat apapun, we are just human.

Setiap kejadian, hanya menegaskan satu hal..kita mahluknya, and we make mistakes.

And in God's hands, we will, I will never broken.




Wednesday, April 10, 2013

You Make My World So Colorfull - DS

Daniel Sahuleka...penyanyi sentimental asal Semarang Membawa ingatan ke jaman dulu...
Dimana konsekwensi segala tindakan sama sekali tidak terpikirkan :)
Ketika pilihan dipilih hanya karena keinginan sesaat
Saat waktu terasa lembut mengalir, tanpa terburu-buru  

Dulu itu, jalan puluhan kilo hanya untuk melihat matahari terbit adalah sesuatu yang berharga Menyandang gitar dan berbekal berbungkus supermie Lalu melompat kegirangan ketika tiba di puncak gunung yang super dingin  
Bukannya sekarang menjadi tak berharga..justru semakin tak terbayar..
Jangankan puluhan kilo, keliling lapangan Saparua saja bisa bikin napas ngos2an dan kaki bergetar ;)  

Aku gk hapal liriks nya..
Kira2 sih seperti di bawah ini..
Aku pilih 2 lagu deh..bukan yang terpopuler..tp yang kesannya paling dalam

Enjoy..  


You make my world so colorful

Morning sunshine's in our room
Now that room is back in tune
Autumn start this day with a smile

And laugh at my beautiful love one
Who's lying beside me
You so far away in your sleep
Who can tell what dream you may dream
You don't know that I was drawing
With my finger on your sweet young face
Vague as a meaning words

You make my world so colorful
I've never had it so good
My love I thank you for all the love
You gave to me

Like a summer breeze so soft
Like a rose you bring me near
And I kiss your lips so sweet
Soft like the rain and gentle as
The morning dew in may

Though they said that I was wrong
But thank god my will so strong
I got you in the palm of my hand
Everyday they try to put me on
But I laugh at those who tried to hurt our love

Hey, it's good to see you back again

Hey, it's good to see you back again
I was wondering where you've been
If its in the long time ago, I don't know
Seem to me, it's yesterday

Hey, you know you haven't changed so much
You know this moment really touches
My inner soul aparted will always felt for you
That's why my heart is stuck on you

Eversince I know you're name
Till now nobody can explain with words
The magic of another kind of happiness
You have saved me from my loneliness

Oh .. I miss you so

Hope you can stay a little longer
To be together once again
Hope you'll stay a little longer
But I don't know how much time
You got left

Hey it's good to see you back again
Only time knows where and when
And always stay in mysteri to once

But now it brings us here after years

Hey, I'm sure there is a lot to tell
I can see  you're doing well
The words I have in mind
Which can't be spoken
Make me reckless, hopeless

Monday, April 01, 2013

Kursi Berduri

Dirumah ada kursi berduri..

Kursi Kha

Kha duduk di kursi ini -dengan sukarela atau dengan paksaan- hanya jika Kha berbuat yang tidak semestinya.

Sebenarnya, bukan benar-benar kursi yang ada duri-durinya. Karena duduk di kursi ini amat sangat tidak nyaman, kursi ini di namain "Kursi Berduri"

Biasanya, Kha akan menangis keras kalau bunda maksa duduk di kursi ini.
Dia akan berdiri lagi, dan berdiri lagi
Bunda akan mendudukannya lagi, dan mendudukannya lagi
Pernah posesi berdiri dan duduk ini (disertai tangis keras jejeritan, kaya anak baru di suntik sunat) berlangsung hampir 30 menit.
Dua-duanya (Kha dan Bunda) bertahan dengan kemauan masing-masing
Akhirnya, karena Bunda lebih persistent, atau mungkin Kha juga akhirnya cape duduk-berdiri-nangis, Kha duduk di kursi berduri, 5 menit, tanpa nangis kejer, hanya terisak-isak.

Kenapa harus ada kursi berduri?
Harapan bunda sih biar Kha ngerti, kalo ada beberapa kelakuan yang tidak boleh di lakukan, dan akan ada konsekwensi untk prilaku yang tidak pantas.
Selain itu, bunda juga terlalu lelah untuk ber-argumen, apalagi kalau Kha ngeyel, bunda bisa keluar taring, tanduk dan ekor.
Mending bunda berkata baik-baik dengan tegas dan aura khas ibu-ibu lagi bete "Kha, sekarang duduk di kursi berduri 5 menit"
Tanpa emosi
Tanpa marah-marah
Gk perlu ngomel..
Simple

Setelah itu, biasanya Kha tenang, dan bisa di ajak ngomong baik-baik
Tapi Kha sering banget keras kepala, gk mau kompromi walaupun sudah duduk di kursi berduri.
Kalau sudah begitu, bunda akan berfikir keras, what to do next.
Biasanya sih dengan mengurangi/membatasi akses Kha ke mainan pav nya
Percayalah, tarik ulurnya kadang lebih sulit dari define user requirement di kantor 

Entah apa akhirnya, tergantung mood Kha, nasib bunda, dan menu snack hari itu, setiap hari di tutup dengan sikat gigi, mendongeng, baca doa tidur, dan kelonan.
Kha dan Bunda selalu bersama, betapa pun sulitnya hari yang kami lalui